Iqrometro.co.id, Sebagai seorang yang beragama tentu banyak dari kita yang sering mendengarkan kajian bahwa kebutuhan hidup kita dan kebutuhan akan akhirat kita harus seimbang agar hidup ini tidak timpang. Ya, seringkali kita mendengar hal itu dimana untuk urusan dunia dan akhirat kita harus seimbang.
Namun, kebanyakan dari manusia selalu berangan-angan, mengatasnamakan dunia dan akhirat harus seimbang. Nyatanya, dunianya dikejar habis-habisan dan akhiratnya ketinggalan, sedangkan untuk seimbang antara kebutuhan dunia dan akhiratnya hanyalah alasan untuk dirinya agar selalu dapat mengejar dunia.
Ada sebuah kalimat indah yang patut kita cermati bersama;
“Terkadang, kita ingin mengejar dunia dengan banyaknya cita-cita yang ingin kita raih. Nyatanya, kematian lebih dulu datang dan angan-angan tak semua tercapai. Lebih anehnya setelah seseorang dikubur, dia ingin kembali ke dunia untuk memperbanyak amal akhiratnya karena menyesal, dan tak lagi ingin mengejar dunianya.”
Kita berkaca pada kehidupan Rasulullah saw., kita akan simak satu hadits yang cukup populer yang bisa menggugah kita dari banyaknya angan-angan dunia dan lalai pada akhirat.
Diriwayatkan dari ‘Alqomah dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Rasulullah saw tidur pada sebuah tikar dan tikar itu pun membekas pada kulit beliau, maka aku mengusapnya seraya berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau izinkan kamu untuk membawakan bagimu tempat tidur yang dapat menjagamu dan bisa engkau gunakan untuk tidur? Rasulullah saw menjawabnya;
“Apa keperluanku dengan kehidupan dunia, tidaklah aku dengan dunia ini melainkan seperti seorang penunggang kendaraan yang singgah berteduh di bawah sebuah pohon kemudia dia pun pergi dan meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi).
Sebenarnya, hadits di atas tidaklah harus kita meninggalkan keperluan dunia dan hidup sangat sederhana seperti Rasulullah saw. Rasul saw sedang mengajarkan kita agar walaupun dunia kita nikmati, jangan lupa bahwa tempat kita kembali adalah akhirat selama-lamanya. Maka, jangan sampai kenikmatan dunia melalaikan akhirat kita. Itu saja pesan Nabi saw.,
Nabi saw juga merupakan seorang pemimpin umat Islam, jika dia mau kekayaan bisa mudah didapatkannya dan pernik dunia apapun bisa didapatkannya dengan mudah.
Namun, Rasulullah saw teladan kita semua, ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa tempat kembali akhirat dan bertemu Allah swt lebih indah dari dunia dan seisinya.
Jadi, ingatlah agar dunia ini tidak membuat kita berangan-angan terlalu jauh dan malah lupa tempat kembali kita nanti.