Menu
Lets Bright Together!

Usaha Makanan Tradisional Khas Desa Banarjoyo “Keletek”, Lampung Timur

Singkong pada dasarnya adalah makanan berjenis umbi-umbian. Tanaman ini berjenis tanaman pangan holtikurtura. Tanaman ini banyak ditanam oleh banyak masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Selain dijadikan makanan pokok, singkong juga bisa dijadikan makanan ringan atau camilan yang bernilai ekonomis tinggi sebagai sumber penghasilan.
Salah satu hasil olahan singkong yang dijadikan camilan atau makanan ringan adalah “keletek”. Camilan ini dibuat oleh salah satu warga desa Banarjoyo di dusun Pacitan yaitu bapak Sugiyono atau akrab disapa warga bapak Wagek dan istrinya, ibu Misiyah. Dalam membuat camilan ini, bapak Wagek dan ibu Misiyah tidak sendirian. Mereka dibantu oleh tetangga yang memang sering membuat makanan itu. Dari pemaparan ibu Misiyah, usaha pembuatan keletek ini sudah dijalaninya sejak lama, yaitu kurun waktu 1970 an, yaitu usaha turunan atau meneruskan dari usaha orang tuanya dahulu. Omset atau pendapatanya yaitu cukup lumayan dan bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Di desa Banarjoyo, hanya ada dua usaha pembuatan keletek ini, tetapi yang terus berkesinambungan hanya usaha milik bapak Wagek dan ibu Misiyah saja.
Keletek ini terbuat dari singkong yang sudah tua dan siap dicabut dari dalam tanah. Cara pembuatanya yaitu mula-mula singkong diambil dari kebun kemudian dikupas kulitnya. Setelah dikupas, singkong dicuci sampai bersih dan kemudian digiling hingga lunak. Setelah digiling, singkong tersebut di press (Bahasa Jawa: dicepet), yaitu dipisahkan antara air dan singkongnya. Setelah dicepet, singkong kemusian diberi bumbu dan diberi warna merah sambil diaduk hingga membentuk adonan yang kenyal (Bahasa Jawa: diuleni). Setelah itu, adonan dibuat kecil-kecil dan dibuat membentuk lingkaran-lingkaran kecil dan kemudian digoreng dengan minyak yang mendidih. Stelah matang, keletek siap dipasarkan disekitaran Kecamatan Batanghari saja karena daya jangkaun pemasaran masih belum luas.