Bukan hanya Yogyakarta yang disebut kota pendidikan, Metro yang disebut kota pendidikan adalah salah satu kota Kecil dengan luas 68,74 km2 ini merupakan icon kota pendidikan di Provinsi Lampung terlepas dari pada ibu kota nya sendiri. Selain disebut dengan kota pendidikan, Kota Metro sendiri bisa dikatakan orang sebagai kota kuliner. Bukan tanpa alasan karena memang di Kota Metro sendiri banyak akan kuliner-kuliner yang dijajajakan di pinggir jalan. Baik itu berupa makan berat, cemilan sampai aneka minuman yang dijajakan di pinggir jalan salah satu nya yaitu “Raja Dawet”.
Raja Dawet milik bapak Asrad ini sudah malang melintang di Kota Metro selama 8 tahun dan memiliki 15 titik di seluruh kota Metro. Namun pada hari ini karena kekurangan SDM, Raja Dawet di Kota Pendidikan hanya tersisa 3 titik saja, yaitu di Kauman, Metro Utara 29 dan di 21 (100 dari Taman Kota). Raja Dawet ini berbeda dengan dawet-dawet lainnya, karena kemasan dan cara saji pun masih menggunakan peralatan tradisional seperti guji dan peralatan yang dibuat dari tanah liat. Letak yang sangat strategis ini membuat Es Dawet milik bapak Arsad ini ramai pengunjung disamping harga yang murah meriah yaitu hanya Rp.4.000,- per porsi. Lokasi yang penulis kunjungi kali ini adalah di daerah 21 (100 meter dari Taman Kota) tepatnya di depan Apotik Jelita Ayu. Raja Dawet bisa dikunjungi setiap hari pada pukul 08.00 sampai dengan 17.00 sore.