Iqrometro.co.id, Kasus Covid-19 memang belum berakhir dan lonjakan kasusnya masih terus naik. Di saat gentingnya kesehatan masyarakat soal virus Corona, Afrika Selatan malah mengkaji soal pelarangan total penjualan alkohol dan berhubungan erat dengan penyebaran Covid-19. Kok bisa?
Kasus Covid-19 yang terus menghantui kesehatan masyarakat dunia membuat pemerintah Afrika Selatan kini mengkaji pelarangan penjualan alkohol. Hal ini karena disaat musim liburan, kasus penyebaran Corona memang terbilang meledak dan langsung naik penyebarannya secara signifikan.
Pemerintah Afrika Selatan memang sudah melakukan pelarangan penjualan alkohol sejak Maret 2020, seperti melansir dari laman Bloomberg (28/12/20). Hal itu berdasarkan fakta untuk mengurangi angka kecelakaan dan kekerasan yang ada di Afrika Selatan.
Imbas dari pelarangan itu, Afrika Selatan mengalami penurunan pendapatan negara karena pajak penjualan alkohol tinggi dan langsung tak ada pemasukan pajak dari sisi penjualan alkohol melalui bar-bar. Namun, pemerintah berupaya keras agar mengurangi dampak negatif dan buruk alkohol.
Secara tegas dan ketat, Afrika Selatan memulai pelarangan total alkohol mulai 29 Desember 2020, dan berakhir hingga 10 Januari 2021. Tahun lalu, saat akan pergantian tahun, kasus Corona meningkat pesat, makanya pemerintah ambil tindakan untuk pelarangan penjualan alkohol untuk mencegah bahaya penyebaran corona.
Pemerintah Afrika Selatan menyebut, kesehatan masyarakat lebih penting karena Corona selama ini sudah sangat mematikan ekonomi masyarakatnya. Sekedar menahan diri dari pendapatan alkohol itu tentu sebanding dan tak seberapa melihat dampak mengerikan corona.
Para pelaku bisnis alkohol pun memahami peraturan pemerintah ini dan sedang mendiskusikan pelarangan tersebut.