Salah satu jenis binatang yang menjadi ciri khas Kota Metro adalah Burung Walet. Burung walet (Collocalia Vestita) merupakan burung dengan sayap meruncing, berekor panjang, berwarna hitam dengan bagian bawah tubuhnya coklat. Burung walet hidup di pantai serta daerah permukiman, menghuni gua atau ruang besar, seperti bubungan kosong. Burung Walet tidak dapat bertengger karena memiliki kaki yang sangat pendek sehingga sangat jarang berdiri diatas tanah tetapi bisa menempel pada dinding tembok atau atap.
Burung walet banyak sekali ditemukan di Kota Metro. Bahkan banyak warga yang dengan sengaja membudidayakannya, sehingga di Kota Metro banyak terdapat gedung-gedung sarang burung walet. Bahkan burung ini pernah dijadikan simbol pada tugu yang terdapat di pusat kota. Walaupun akhirnya ada sebagian warga yang memprotes pembangunan tugu tersebut, sehingga sekarang digantikan dengan tugu pena.
Taksonomi burung walet secara umum rumit, dengan pembatasan jenis dan spesies yang banyak diperdebatkan. Analisis tingkah laku dan suara adalah rumit terhadap evolusi paralel secara umum, sementara analisis sifat morfologi dan berbagai tes DNA menunjukkan keseragaman dan hasil yang sebagian bertentangan. Keunikan tersebut sesungguhnya menggambarkan Kota Metro yang seperti burung walet. Dengan bentuk yang kecil namun lincah dan banyak manfaatnya, itu merupakan simbol dari Kota Metro yang luasnya hanya 26, 54 mi2, kita hanya butuh waktu 1 jam saja untuk memutari seluruh Kota Metro. Di lain sisi, walaupun kecil tetapi Kota Metro merupakan sentral pendidikan di Provinsi Lampung bahkan banyak dari luar provinsi yang hendak menimba ilmu di kota ini.