Desa Banarjoyo termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Desa tersebut termasuk Ibu Kota Kecamatan Batanghari. Kebanyakan orang menyebut desa Banarjoyo dengan sebutan “Batanghari”. Sejarah Singkat desa Banarjoyo dapat dilihat pada dokumen arsip desa Banarjoyo ataupun dapat didengarkan pembacaan sejarah terbentuknya desa Banarjoyo pada tanggal malam satu Suro (malam satu Muharam) oleh kepala desa dalam acara ulang tahun desa. Ulang tahun desa biasanya diadakan acara istigosah (do’a bersama) yang diselenggarakan oleh panitia dan dilaksanakan dilapangan merdeka desa Banarjoyo yang diikuti oleh seluruh masyarakat desa Banarjoyo dan sekitarnya. Acara dimulai dari selepas sholat magrib yang diawali oleh sambutan ketua panitia, dilanjutkan pembacaan sejarah singkat desa oleh kepala desa, dan dilanjutkan dengan istighosah atau doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama atau kyai. Acara berlangsung kidmad dan harmonis, dan diahiri dengan makan nasi bungkus bersama oleh seluruh masyarakat desa Banarjoyo.
Sejarah singkat desa Banarjoyo yaitu desa Banarjoyo terbentuk pada sistem kolonisasi zaman penjajahan Belanda. Tepatnya yaitu pada hari Jum’at Kliwon Bulan Oktober bertepatan dengan bulan Asyura (Muharram) tahun 1939. Pada waktu itu, kondisi desa Banarjoyo masih berupa hutan belantara dan masyarakatnya masih ditempatkan pada bedeng-bedeng sebagai tempat tinggal. Selanjutnya, sebutan bedeng tersebut menjadi bedeng 46 (empat puluh enam). Pada tahun 1940 bedeng 46 secara resmi mendapat nama yaitu desa Banarjoyo. Desa Banarjoyo memiliki 4 dusun sebagai wilayah administrasi desa yang masing-masing dusun dipimpin oleh kepala dusun yang disebut kepala dusun atau pak bayan.
Kepala desa yang pernah memimpin desa Sangat banyak, yang pertama kali menjabat adalah bapak Joyo Puro, beliau berasal dari Jogjakarta. Masa kepemimpinanya yaitu berlangsung dari tahun 1941-1954. Selanjutnya dari tahun 1954-1956 digantikan oleh bapak Selamet Rekso Miharjo sebagai pejabat sementara (Pjs). Kemudian pada tahun 1956-1966 secara resmi dipimpin oleh bapak Selamet Rekso Miharjo, sedangkan dari tahun 1966-1971 desa Banarjoyo dipimpin oleh pjs desa yaitu ibu Sukarsih, bapak Brahim Rais, dan bapak Ponidin secara bergantian. Dan pada tahun 1971-1980, desa Banarjoyo dipimpin oleh bapak Ponidin. Setelah bapak Ponidin, desa Banarjoyo dipimpin oleh bapak Thalib Adi Suwito dari tahun 1981-1984. Selanjutnya dari tahun 1985-1991 dipimpin lagi oleh pjs desa yaitu masing-masing bapak Supomo, bapak Suja’i, dan bapak Hasanusi. Selanjutnya dari tahun 1991-1998 dipimpin lagi oleh bapak Ponidin. Untuk tahun 1998-2000, desa Banarjoyo dipimpin oleh bapak Ngadimin. Selanjutnya, masa antara tahun 2001-2012 kembali lagi desa Banarjoyo dipimpin oleh bapak Ngatiyo. Dan setelah bapak Ngatiyo, desa Banarjoyo dipimpin oleh bapak Drs. Sukandar dari tahun 2012 sampai dengan sekarang. Pada tahun 1940 bedeng 46 secara resmi mendapat nama yaitu desa Banarjoyo.
Kondisi sosial dan geografis masarakat desa Banarjoyo adalah petani, ada juga yang berprofesi sebagai pedagang, dan pekerja. Semua masyarakat desa Banarjoyo sangat menjaga kerukunan antar warga. Masing-masing masyarakat desa Banarjoyo memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan desanya. Oleh sebab itu, melalui semua instansi yang berkaitan dengan desa menjadi hal yang sangat penting dan mendasar.