Pemilik bengkel ini adalah teman penulis dari kecil. Penulis sering pergi bermain atau pergi bersama dengan beliau ini. Namanya adalah Nurul Amin. Sapaan akrab beliau bila di desa adalah Nurul, tapi dalam lingkungan luar desa panggilanya adalah Amin. Sungguh membingungkan memiliki nama panggilan ganda.
Amin adalah alumni dari SMK Ganesa Sekampung. Beliau adalah siswa dari jurusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan). Setelah beliau lulus dari STM, beliau tidak langsung mendirikan usaha bengkel sendiri. Beliau belajar pada orang lain sebagai penambah pengetahuan tentang mesin motor. Beliau adalah seorang yang telaten dan tekun dalam membenahi motor-motor pelanggan yang memintanya untuk diservis. Menurut penuturan beliau, selama menjadi siswa di almamater tersebut beliau sering melakukan praktik membongkar dan memasang mesin-mesin motor dan diesel di bengkel praktik di almamater sekolahanya.
Bengkel milik Amin ini terletak di pinggir jalan desa Banarjoyo. Amin memulai usaha jasa bengkel motor belum lama, mungkin baru dua bulan. Tetapi soal keilmuan mesin Amin sudah mahir dan bisa dipercaya oleh pelanggan. Di bengkel Amin tersebut, Amin menjual berbagai suku cadang sepeda motor dan alat-alat motor lainnya yang berskala kecil. Penghasilan Amin sebagai tukang bengkel tidak bisa ditarget seperti Pegawai Negri atau karyawan PT, tetapi sudah cukup bagi Amin untuk memenuhi kebutuhan sampingannya. Amin masih lajang dan belum menikah. Menurut penuturan beliau, sebagai pekerja jasa yang diutamakan adalah hasil kerjanya. Seberapapun lamanya menyelesaikan pekerjaanya asalkan bagus menurut Amin adalah hal yang utama sebagai pekerja di bidang jasa.