Iqrometro.co.id, Tiada yang menduga, di akhir masa jabatan Joko Widodo sebagai presiden ada juga isu yang cukup membuatnya merasa ditampar. Dimana ada isu yang ingin dibahas DPR RI bahwa jabatan Presiden untuk 3 periode, entah sengaja atau tidak, Jokowi pun segera memberikan klarifikasi menohok.
Dilansir dari laman Pikiran-rakyat.com (20/12/20) Tiba-tiba kembali menjadi sorotan, bukan karena prestasinya saat menjabat Ketua DPR RI, melainkan ada pendapatnya soal Jabatan Presiden menjadi 3 periode dan katanya sedang dikaji ulang.
Ya, dia adalah Puan Maharani, anak dari Megawati Soekarnoputri. Tiba-tiba saja membuat statement yang antimainstrem, dan entah apa tujuan dibalik pembahasan presiden 3 periode. Banyak tokoh yang menantang wacana tersebut termasuk ekonom Rizal Ramli dan politikus lainnya.
Di sebuah tayangan televisi dan wawancara resmi, Puan bahkan menyebutkan bakal membahas jabatan Presiden 3 periode di Komisi II DPR yang membidangi pemerintah. Dia berstatemen seperti itu tentu saja kapasitasnya memang Ketua DPR RI dan tentunya paham tentang RUU apa yang hendak dibahas di DPR.
Artinya, dia sudah memikirkan soal statemen antimainstream tersebut, namun ada apa dibalik statemennya tersebut sehingga Jokowi malah berang?
Puan pun menegaskan dalam wawancaranya bahwa itu juga masih wacana dan sedang dikaji dengan baik. Namun nyatanya, isu sudah mengemuka dengan liar.
Tahun lalu saja, Jokowi juga sudah pernah mendapatkan isu tersebut soal wacana jabatan presiden 3 periode. Dulu, Jokowi menulis dalam twitter resminya, “Menurutnya usul itu mungkin motifnya, carmuk, atau ingin menampar mukaJokowi, atau menjerumuskan Jokowi.”
Jokowi sendiri sejak awal tak setuju adanya pembahasan Presiden bisa 3 periode. Di Istana merdeka sendiri pada awal Desember 2020, Jokowi juga menegaskan soal isu Presiden bisa 3 periode menurutnya, ada tiga motif. Ingin menampar mukanya (Jokowi), ingin cari muka atau ingin menjerumuskannya.
Tinggal ke depannya, apakan Puan Maharani masih berani bermain isu jabatan presiden 3 periode, atau bagaimana tanggapan Jokowi selanjutnya bisa tetap konsisten dengan statemennya?
Kita tunggu saja.