Saat sedang bersantai, biasanya kurang lengkap jika tanpa camilan. Camilan yang banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia salah satunya adalah keripik. Keripik merupakan jenis camilan ringan yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia mulai dari anak kecil hingga orang tua. Dengan teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih serta murahnya harga yang ditawarkan, membuat camilan ini tak pernah terlupakan dari zaman dahulu hingga sekarang dan tetap menjadi camilan alternatif yang tepat untuk menemani waktu santai Anda bersama rekan dan keluarga.
Salah satu tempat produksi camilan keripik yang bisa kita jumpai ketika berada di Lampung Tengah adalah keripik “Canala”. Lokasinya berada di Dusun Mulyokaton Kampung Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Jika anda datang dari arah Metro, anda akan menemukan per-empatan sebelum lapangan Totokaton (Lap. Didepan SDN 1 Totokaton, pas di samping masjid), kemudian anda belok ke kanan (jalan aspal), setelah itu ketika sampai di per-empatan kedua anda belok ke kanan, jarak 200 meter anda akan sampai di lokasi usaha produksi keripik “Canala”.
Usaha produksi keripik “Canala” ini sudah ada sejak tahun 1996 dan merupakan usaha turun temurun yang didirikan pertama kali oleh Ibu Sumirah dan sampai saat ini tetap berdiri dan diteruskan oleh anaknya yang bernama Rusdianawati dengan dibantu oleh 4 orang anggota keluarganya yang lain.
Usaha produksi keripik “Canala” ini telah memproduksi berbagai jenis keripik diantaranya seperti keripik singkong, keripik mantang, keripik pisang, dan keripik jagung (marning). Varian rasanya ada dua, yakni gurih dan pedas manis. Usaha produksi keripik “Canala” ini selain memproduksi keripik juga memproduksi kerupuk ikan dan tusuk gigi yang terbuat dari mantang ungu.
Keunggulan keripik “Canala” ini adalah bumbunya yang berbeda dari keripik-keripik yang lain (memiliki bumbu khusus dan teknik pengolahan tertentu) dan tetap mempertahankan kualitas rasa. Mengingat harga cabai dipasaran mahal, hal tersebut ternyata sama sekali tidak berpengaruh pada takaran bumbu cabai dalam proses pembuatan keripik “Canala” dengan rasa pedas manis. Meskipun harga cabai mahal, Ibu Rusdianawati tetap mempertahankan kualitas rasa, karena apabila bumbu cabai dikurangi maka rasanya pun akan berbeda.
Ukuran kemasan keripiknya pun bervariasi, mulai dari ukuran terkecil, agak sedang, sedang, dan besar. Namun harganya masih tetap terjangkau dan pas dikantong. Untuk keripik dengan ukuran yang terkecil dijual dengan harga Rp.800,-. Untuk ukuran yang agak sedang dijual dengan harga Rp. 2500,-. Untuk ukuran sedang dijual dengan harga Rp. 5000,-. Dan untuk ukuran yang besar dijual dengan harga Rp. 10000,-. Anda juga bisa membelinya dengan ukuran perkilogram. Untuk keripik singkong harganya Rp. 20.000/kg, untuk keripik mantang harganya Rp. 30.000/kg, untuk tusuk gigi mantang harganya Rp. 30.000/kg, dan untuk kerupuk ikan harganya Rp.15.000/kg. Keripik “Canala” ini dapat bertahan hingga 1 bulan lamanya. Untuk wilayah pemasaran keripik “Canala” masih belum terlalu luas, namun anda sudah dapat menemukannya di PB, Menara Metro, dan Chandra Market. Ayooo, Buruan Beli!!