Usaha perikanan merupakan salah satu pekerjaan yang menguntungkan bagi para petani ikan di Kecamatan Kota Gajah khususnya kampung Purworejo. Selain menguntungkan, para petani ikan di kampung Purworejo begitu menikmati profesinya sebagai petani ikan. “melihat ikan berebut pakan, itu adalah pemandangan yang sangat menyenangkan!” ungkap bapak Udin, salah satu petani ikan di kampung Purworejo. Bapak Udin mempunyai 5 Kolam ikan yang menempati ¼ hektar lahan pertaniannya.
Setiap kolam tergali sedalam 2 ½ M. Masing-masing kolam maksimal berisi 5000 ekor benih (bayi) ikan patin yang kemudian dibesarkan hingga kira-kira mencapai 3-4 ons per ekor. Masa pembesaran ikan ini adalah 4 bulan.
Dalam rentan waktu 4 bulan, bapak Udin membuat pakan ikan sendiri. Menurut beliau pakan ikan yang dibuat sendiri lebih terjamin dan lebih ekonomis dari pada membeli pelet ikan. Untuk membuat pakan ikan, bapak Udin membutuhkan 1 ½ ton dedak dan 1 ½ ton ikan asin. Kedua bahan tersebut dicampur dan diolah oleh mesin penggiling pakan ikan. Pakan tersebut disebar pada pagi dan sore hari.
Pada masa pembesaran tentu terjadi kendala seperti sakit dan mati. Untuk menanggulangi kerugian yang besar bapak Udin melakukan srategi seperti mengganti air kolam, memberikan obat tradisional yang diracik sendiri oleh beliau (bahan-bahan seperti kunyit, daun kelor, dan daun pepaya). Menurut beliau obat herbal merupakan obat yang paling mujarab dibandingkan dengan obat-obat ikan yang dijual di toko-toko. Obat racikan beliau tersebut dicampurkan dengan air atau dengan pakan yang digiling secara bersamaan.
Ketika panen tiba, bapak Udin bisa memanen 1 ½ ton ikan per kolam. Harga 1 kg ikan patin bisa mencapai 14000/kg. Omset yang dicapai tiap panen bisa mencapai Rp. 10-15 Juta.