Menu
Lets Bright Together!

Kesenian Lampung Tengah: Wayang Kulit Pringgo Laras

  • Share

Wayang Kulit adalah kesenian Tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata “Ma Hyang” yang artinya menuju kepada roh Spiritual, Dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna “Bayangan”, hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang Kulit dimainkan oleh seorang Dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok Nayaga dan Tembang yang dinyanyikan oleh para Pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada dari luar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir.

Berbicara tentang Wayang Kulit di daerah Sendang Agung Rt. 06 Rw. 03 Dusun 03 Lampung Tengah terdapat kesenian Wayang Kulit yang diberi nama “PRINGGO LARAS”. Arti nama PRINGGO LARAS yaitu Agung dan Selaras yang tentunya diharapkan akan selalu Agung dan tetap Serasi sampai kapanpun. Wayang Kulit yang sudah berdiri sejak tahun 1994 silam ini masih tetap eksis meskipun Kesenian Tradisional tersebut mulai tergerus seiring berkembangnya zaman. Ki Dalang Pringgo Yono adalah pemilik sekaligus Dalang dari Wayang Kulit ini dan Bu Sri Almini adalah Istri sekaligus Sinden. Wayang kulit PRINGGO LARAS ini sudah tampil di berbagai daerah seperti Kota Bumi, Mesuji, Tulang Bawang, bahkan juga pernah ke daerah 42 polos Batanghari Lampung Timur, dalam setiap pementasan wayang kulit ini mempunyai 30 orang Yogo dan 6 sinden. Selain Istrinya yang ikut di kesenian ini, Anaknya yang kedua pun mewarisi bakat ayahnya yaitu sebagai Dalang yang kini menggantikan peran ayahnya yang sudah usia lanjut dan tidak mampu lagi untuk pentas. Ki Bambang Pringgo Saksono adalah nama beliau, arti dari nama “Pringgo” adalah “Agung” dan “Saksono” yaitu “Perjalanan”, maksudnya Ki Bambang tersebut masih pemula dan masih terus belajar untuk bisa menjadi Dalang yang hebat seperti Ayahnya. Selain menjadi seorang Dalang Ki Bambang juga menjadi seorang Pendakwah, di dalam berdakwah beliau juga menggunakan wayang kulit sebagai media untuk berdakwah, karena bagi beliau selain menyiarkan ilmu Agama Allah beliau juga sekalian melestarikan warisan Budaya Indonesia ini. Tujuan mereka memilih kesenian Wayang Kulit ini adalah untuk melestarikan budaya Indonesia yang mulai hilang, dan jika keseniaan tersebut tidak di lestarikan maka bukan tidak mungkin anak cucu kita kelak tidak akan pernah mengetahui apa itu wayang kulit. Bagi Anda yang ingin melihat Pentas Seni Wayang kulit dalam rangka Hajatan, Maulid Nabi, dan lainnya bisa menghubungi nomer ini 085783962395.Ki Pringgoyono Ki Bamabang Pringgo Saksono.

  • Share