Iqrometro.co.id, Ada kebiasaan yang jamak dilakukan oleh manusia, terutama adalah mereka yang masih dalam tahap belajar, bisa siswa atau mahasiswa yaitu begadang malam. Sambil menghabiskan waktu malam, mereka ada yang mengobrol atau bahkan mengerjakan tugas. Namun, tak menutup kemungkinan orangtua juga banyak yang sering begadang, bisa karena memang tuntutan kerja, melakukan hobi, hingga sekedar mengobrol.
Pada dasarnya, manusia membutuhkan tidur sebagai istirahat bagi kinerja tubuhnya. Pada saat manusia tertidur, tubuh sedang melakukan perbaikan baik itu kondisi fisik dan mentalnya sehingga kesehatan menyeluruh bagi seluruh anggota tubuhnya dapat terealisasi dengan baik. Terutama, bagi usia remaja, tidur dapat melepas hormon pertumbuhan dengan baik, hormon ini membangun massa otot serta memperbaiki jaringan tubuh yang terdapat kerusakan seperti melansir dari alodokter.com (10/12/19)
Banyak pembahasan tentang bagaimana tidur minimal yang baik, banyak menyebutkan kalau orang dewasa butuh waktu tidur antara 7-9 jam setiap harinya, sedangkan dalam masa pertumbuhan butuh 10-13 jam. Benarkah demikian?
Kita akan membahas soal jam efektif terbaik untuk mengistirahatkan tubuh, maka kita akan membahas terlebih dahulu efek dari begadang itu sendiri. Untuk efek negatif, tentu saja jika banyak begadang dan kurang tidur, seseorang akan sering menguap ketika siang, lesu tak bertenaga, serta punya pengaruh bauruk dalam emosi, kemampuan kognitif dan pelemahan fungsi otak. Bahkan, untuk efek kesehatan sendiri bisa meningkatkan berbagai penyakit berbahaya, seperti; obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung hingga kanker.
Efek negatif yang lain dari begadang yang simultan dan terus menerus, menyebabkan obesitas atau penambahan berat badan tak normal. Efek lainnya juga membuat kulit nampak lebih tua dan keriput karena kekurangan tidur menyebabkan hormon stres atau kortisol dilepaskan dalam jumlah yang terlalu banyak. Mata bengkak dan pelupa juga menjadi efek negatif dari begadang tersebut.
Masih dalam ilmu kesehatan, begadang yang terus dilakukan akan menurunkan kemampuan berpikir, lalu menurunkan libido sehingga minat terhadap seks menurun. Selain itu, begadang juga menyebabkan depresi yang berlebih karena insomnia dan terlalu banyak berpikir keras tanpa mengistirahatkan daya pikirnya secara cukup.
Nah, cukup banyak juga ya resiko negatif dari kebiasaan begadang. Namun, yang cukup melegakan adalah, jika kebiasan begadang dilakukan tak sering, atau tertentu saat mengerjakan tugas atau lembur, maka itu tak masalah karena hari berikutnya dimana istirahat cukup akan mengurangi resiko dampak negatif dan menyembuhkan resiko negatif.
Ditambah nih, bukan sebab berapa jam tidur efektif setiap harinya, melainkan seberapa jenak atau tenang seseorang dalam tidur. Bisa jadi, tidur 8 jam seseorang sama kualitasnya dengan tidurnya seseorang 2 jam sehari, hal itu karena tidurnya benar-benar efektif dan benar-benar tenang dalam tidurnya.
Makanya nih, perlu ketenangan dalam tidur kita. Mempersiapkan tidur dengan baik, jangan membawa masalah dan berpikir berat ketika akan tidur. Maka, sebaiknya ketika akan tidur, hilangkan semua pikiran susah dan berat, cukup tenangkan pikiran dan seolah-olah kita bersih tak punya masalah dan seolah esok adalah hari paling bahagia. Ketenangan sebelum tidur itu akan membawa istirahat tidur kita maksimal.
Sebagai saran, bersihkan pikiran sebelum tidur, dan bacalah doa yang diajarkan Nabi saw “Bismika Allaahumma amuutu wa ahyaa” dalam redaksi yang lain, “Bismika Allahumma ahya wabismika amuut.”
Nah, semoga dengan tidur kita yang efektif, kamu bisa sesekali begadang dan tak perlu takut kekurangan efektifitas tidur. Selama, begadang kita bermanfaat dan memang diperlukan ya sobat Iqrometro.
Ingat ya, seperti lagunya Bang Rhoma;
Begadang jangan begadang…
Kalau tiada artinya…
Begadang boleh saja…
Kalau ada perlunya..