“Ngapain Kerja Kalau Terpaksa” oleh Rivalino Shaffar adalah sebuah buku yang mengajak pembaca untuk merenungkan ulang arti dan tujuan di balik pekerjaan mereka. Dengan pendekatan yang segar dan berani, Shaffar menantang konsep konvensional tentang pekerjaan sebagai sekadar kewajiban atau rutinitas harian semata.
Salah satu aspek yang menonjol dari buku ini adalah gaya narasi yang menggugah. Shaffar menggunakan bahasa yang lugas dan akrab, membuat pembaca merasa seperti sedang berbincang-bincang dengan seorang teman. Ia menyampaikan gagasan-gagasan kompleks tentang pekerjaan dan motivasi dengan cara yang mudah dipahami, tanpa mengorbankan kedalaman konsep yang dibahas.
Buku ini juga menyoroti pentingnya memiliki visi dan tujuan yang jelas dalam karier dan kehidupan. Shaffar mengajak pembaca untuk menggali motivasi intrinsik mereka, menemukan apa yang sebenarnya mereka cintai dan mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Dengan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri, pembaca diharapkan dapat menemukan kepuasan dan arti yang lebih besar dalam pekerjaan mereka.
Selain itu, “Ngapain Kerja Kalau Terpaksa” juga mengajak pembaca untuk mempertanyakan paradigma sosial yang umumnya diterima tentang kesuksesan dan kebahagiaan. Shaffar menantang ide bahwa keberhasilan hanya dapat diukur melalui pencapaian materi atau status sosial, dan mengusulkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional yang memenuhi.
Secara keseluruhan, “Ngapain Kerja Kalau Terpaksa” adalah sebuah buku yang menginspirasi dan menggugah, cocok bagi siapa pun yang merasa terjebak dalam rutinitas pekerjaan mereka atau mencari arti yang lebih dalam dalam hidup mereka. Dengan gaya narasi yang ramah dan ide-ide yang memicu pikiran, buku ini dapat menjadi panduan yang berharga untuk menemukan makna sejati dalam pekerjaan dan kehidupan.