Metode Fifo dan Lifo dalam Perdagangan

Fifo dan Lifo
Pengertian Fifo
Fifo merupakan aliran fisik barang dagangan, karena dalam manajemen yang baik biasanya barang yang paling lama akan dijual lebih dahulu. Pada metode Fifo ini persedian akhir akan ditentukan dengan mengambil harga perolehan per unit dalam persedian mendapat harga perolehan. Metode ini menganggap bahwa barang yang lebih dahulu dibeli, akan dijual lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang lebih dahulu dibeli dianggap akan menjadi harga pokok penjualan lebih dulu, Atau yang sering disebut dengan MPKP (masuk pertama keluar pertama).
Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan) No 14 Tahun 2009 Formula Fifo (First in first out)//MPKP (Masuk pertama keluar pertama). “Mengasumsikan barang persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga barang yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian”.
Metode Fifo inilah yang sering digunakan dalam Islam. Dikarenakan persediaan harus efisien karena, harga penjualan pokok dibagi dengan persedian (barang yang terakhir itu harus lebih dulu dijual) dan tidak adanya biaya gudang / perawatan (fifo). Dengan demikian barang yang lebih dulu masuk atau diproduksi terlebih dulu, dianggap terlebih dulu keluar atau dijual sehingga nilai persediaan akhir terdiri dari barang yang terakhir masuk atau yang terakhir diproduksi.
Kelebihan dan kekurangan fifo bisa dilihat sebagai berikut:
Kelebihan metode Fifo adalah :
a. Persediaan akhir dilaporkan dengan nilai menurut harga pokok yang paling baru
b. Jumlah persedian akhir akan terdiri dari pembelian yang paling baru.
c. Tidak diperkenankan memanipulasi laba, karena perusahaan tidak bebas untuk mengambil persediaan pokok tertentu.

Kekurangan metode Fifo adalah :
a. Harga pokok periode berjalan tidak sesuai dengan pendapatan periode berjalan pada perhitungan laba rugi
b. Harga pokok yang paling lama dibebankan pada pendapatan yang lebih baru, yang dapat menyebabkan penyimpangan dalam harga pokok dan laba bersih perusahaan.

Berdasarkan kutipan di atas dapat penulis jelaskan bahwa kelebihan dan kekurangan metode fifo bahwa persediaan akhir dimasukan dalam laporan harga pokok yang paling baru, sedangkan kekurangannya harga pokok berjalan tidak sesuai dengan perhitungan laba rugi dan harga pokok yang lama dibebankan kepada pendapatan yang lebih baru.

Pengertian Lifo
Lifo merupakan barang yang dibeli lebih akhir akan dijual lebih dahulu. karena apabila barang yang dibeli lebih akhir tidak dijual dahulu bisa mengendap didalam gudang. Dengan demikian harga perolehan barang yang dibeli akhir akan dialokasikan lebih dahulu sebagai harga pokok penjualan. Metode ini seringkali disebut dengan MTKP (Masuk terakhir keluar pertama). Metode ini biasanya tidak sejalan dengan aliran fisik barang. Karena persedian akhir ditentukan dengan mangambil harga perolehan per unit dari barang-barang yang dibeli paling awal dan kemudian bergerak maju, sampai semua unit yang ada dalam persedian mendapatkan harga perolehan.
Metode Lifo (Last in first out) / MTKP (Masuk terakhir keluar pertama) Metode ini merupakan kebalikan dari metode Fifo (First in first out). Maka metode Lifo (Last in first out) adalah barang yang dibeli terakhir harus dijual terlebih dahulu, bila penjualan (pengeluaran) barang yang terakhir melebihi jumlah pembelian barang dagang yang terakhiri, Maka barang tersebut diambilkan pada pembelian sebelumnya.
Metode Lifo ini tidak digunakan dalam Islam dan tidak lagi dipergunakan dalam perusahaan (yang secara langsung dapat merugikan pemerintah, metode ini tidak dibolehkan dalam islam karena semata-mata hanya ingin memaksimalkan keuntungan di dunia, tetapi menguntungkan masyarakat dikarenakan tidak ada biaya perawatan), karena dapat meminimalkan laba kotor sehingga dapat mengurangi biaya pajak perusahaan. Sebaliknya, apabila pajak berkurang maka perusahaan yang akan diuntungkan. Dan juga menyebabkan nilai persediaan yang disajikan dalam catatan keuangan tidak sesuai (balance sheet).
Kelebihan dan kekurangan lifo bisa dilihat sebagai berikut:
Kelebihan dari metode lifo adalah :
a. Harga pokok yang paling baru dicocokkan dengan pendapatan akan memberikan laba masa berjalan lebih baik.
b. Menangguhkan pajak penghasilan selama tingkat harga naik dan kuantitas persediaan tidak menurun, karena barang yang paling akhir dibeli pada tingkat harga yang lebih tinggi dicocokkan terhadap pendapatan.
c. Laba bersih perusahaan masa depan tidak banyak dipengaruhi oleh penurunan harga.

Kekurangan dari metode lifo adalah :
a. Laba perusahaan berkurang
b. Persediaan menjadi terlalu rendah
c. Arus fisik jarang diperkirakan
d. Likuiditas persediaan dapat menyimpangkan laba bersih dan mangakibatkan pajak yang lebih tinggi.

Berdasarkan pemaparan di atas bahwasannya persedian lifo ini tidak lagi dipergunakan dalam perusahaan (yang secara langsung dapat merugikan pemerintah, barang tidak dapat berproduksi kembali, tetapi menguntungkan masyarakat dikarenakan tidak ada/sedikit biaya perwatan), karena dapat meminimalkan laba kotor sehingga dapat mengurangi biaya pajak perusahaan.
Persedian lifo mengasumsikan barang yang ada di gudang terakhir harus dijual atau dikeluarkan terlebih dahulu. Sehingga tidak terdapat penimbunan (untuk barang pokok) maupun dikenakan sedikit biaya perawatan atau tidak dikenakan biaya perawatan sama sekali. Sebaliknya, apabila pajak berkurang maka perusahaan yang akan diuntungkan. Dan juga menyebabkan nilai persediaan yang disajikan dalam catatan keuangan tidak sesuai (balance sheet). Maka, perusahaan yang ada di Indonesia lebih sering menggunakan persedian fifo dikarenakan persedian fifo dapat mengeluarkan nilai yang didasarkan pada harga yang paling awal.
Sehingga persediaan ini bisa menghasilkan sesuai dengan apa yang menjadi target perusahaan tersebut, tetapi sebaliknya kalau barang pertama tidak laku maka masyarakat/konsumen yang akan dirugikan dikarenakan harga jual semakin tinggi (harga jual ditambah biaya perawatan/gudang) dilain pihak perusahaan akan merasa dirugikan karena pajak yang mereka dapatkan lebih tinggi.